Ukhuwah Sehati
"Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara ( ikhwah )"( QS. Al Hujurat:10). Ayat ini menjelaskan bahwa ukhuwah itu berasal dari keimanan. Jadi, tiada ukhuwah tanpa keimanan. Hanyalah orang yang beriman yang berukhuwah. Tiada persahabatan sejati tanpa ketaqwaan. "Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa."( QS. Az Zukhruf : 67 ).
Bukhari dan Muslim meriwayatkan, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, " 3 hal, siapa yang memilikinya maka akan merasakan lezatnya Iman, yaitu: Mencintai Allah dan Rasulnya melebihi kecintaan kepada selain keduanya, Tiada mencintai seseorang kecuali karena Allah dan Benci kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan darinya, sebagaimana ia benci dilemparkan ke dalam Api Neraka."
Begitulah, tiada yang dapat merasakan manisnya keimanan kecuali orang yang telah merasakan manisnya ukhuwah Islamiyah.
Pemahaman ukhuwah Islamiyah inilah yang menjadi penyebab solidnya jamaah, sehingga tak dapat diguncang oleh siapapun. Boleh jadi ada pendapat berbeda dan boleh jadi muncul perbedaan semakin luas, tetapi kemurnian ukhuwah tidak terkotori atau terkeruhkan olehnya.
Sehati adalah Majelis Sehati, Majelis yang menekankan pentingnya ilmu dalam proses penjemputan jodoh. Tidak hanya ilmu pra nikah, tetapi ilmu-ilmu lainnya. Tidak heran, Majelis ini mewajibkan para anggotanya untuk tidak absen mengikuti kajian-kajian yang ada di Daarut Tauhiid agar anggotanya memiliki bekal yang memadai dalam menjemput jodoh dan berumahtangga.
Sehati juga berarti satu hati. Ini bukan judul sebuah lagu, saya yakin pendiri sehati memiliki visi yang mulia bahwa kita muslim harus memiliki satu hati untuk menuju kesatuan yang lebih besar lagi, kesatuan ummat Islam. Kesatuan hati itulah ukhuwah. "Dialah yang memperkuatmu dgn pertolonganNya, dan dengan orang-orang mu'min, dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang mu'min). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada dibumi, niscaya kamu tidak akan dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi ALLAH telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."(QS. Al Anfaal : 62-63).
Satu hati berarti juga akur. Saya teringat Aa Gym pernah memberi nasehat, "Kunci Akur itu ada dua : Pertama, jangan mudah menyakiti (menyinggung), Kedua, Jangan mudah tersinggung".